Saturday, June 14, 2008
Pergolakan
L |
urus, zig-zag, dan fluktuatif. Kebenaran absolut, kepastian, dan sejenisnya mengarah pada hidup yang seolah melaju di jalan tol yang sangat lurus dan bertujuan jelas. Orang sering mendambanya, lalu mencari, menciptakan seperti yang kita lakukan dalam pendidikan dan pembelajaran. Dalam bersikap, orang yang memiliki karakteristik seperti itu sering dikatakn DEWA-sa. Pada posisi puncaknya, sering orang ini dijuluki orang yang arif bijak bestari.
Aku sering was-was bahkan curiga terhadap orang ini (adakah mereka?), lebih tepatnya pada anggapan orang yang mengatakan demikian. Ide-ide, pemikiran, ataupun gagsan dalam hidup yang dijalani ini, menurut saya, bisa dikategorikan menjadi dua: yang dipastikan dan yang diragukan.
Di bawah kendali otak dan emosi manusia, bisa dihitung dengan jari sesuatu yang pasti dan disepakati (ini menjadi pengecualian dari yang dua tersebut). Lalu, untuk itu, memastikan dan mensepakati, aku menduga, setidaknya mulai mengarah pada yakin, bahwa semua itu Cuma dipastikan atau lebih tepatnya hanya sekadar diyakini sebagai pasti bukan kepastian itu sendiri. Dengan kata lain, semua itu masih diragukan sebenarnya.
Tuhan, kebenaran, hukum (bahkan dalam ilmu alam), teori, universalisme apapun… cuma sederet bukti kecil. Tidak ada kepastian, tampaknya. Yang ada hanya yang dipastikan, yang mereka arahkan sebagai yang diyakini.
Aku sering curiga pada yang-dipastikan dalam yang-diyakini. Di balik semua itu: pemaksaan, pemerkosaan dalam segala bentuknya, kekerasan, pembunuhan, pembakaran, pemenggalan…
Aku memang merindukan kepastian—bukan yang dipastikan dengan paksaan yang halus ataupun kasar. Tapi bukan seperti yang dilakukan oleh agamawan atau ilmuan. Bagi agamawan, kepastian hanya sebidang tembok yang kokoh dan lurus ke atas yang sering dibangun dengan apriori. Bagi ilmuwan, kepastian sering seperti jalan yang dilalui dengan zig-zag dengan arah dan tujuan yang sering berubah, meski sering dengan cara aposteriori.
Aku hendak berdiri di antara keduanya: berfluktuatif, bergolak.
Surakarta, 11 Juni, 2008
Labels: Expresi Muda
0 Comments:
Post a Comment
<< Home